Kereta api Progo adalah sebuah kereta api kelas ekonomi AC non PSO yang dimiliki dan
dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta dibawah pengelolaan Daerah Operasi VI
Yogyakarta dengan rute Lempuyangan-Pasar Senen yang memiliki dua kali jadwal keberangkatan
pada sore dan malam hari. Awal mula kereta api Progo adalah seri kereta api Senja pada tahun
1970-an. Pada awal 1980-an dilakukan penataan ulang dan salah satunya diwujudkan sebagai
kereta Senja Ekonomi Yogya, dengan rute Stasiun Gaambir-Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu,
rute tersebut diubah menjadi Stasiun Pasar Senen-Stasiun Lempuyangan. Kemudian, kereta api ini
mengalami perubahan nama menjadi kereta Empu Jaya, hingga pada tahun 2002 kereta api Empu
Jaya diubah namanya menjadi kereta api Progo. Nama Progo sendiri berasal dari nama sungai di
Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kali Progo yang memisahkan Kabupaten Kulonprogo dengan
Kabupaten Bantul dan Sleman.
Sepanjang rute perjalanan, kereta api ini melakukan pemberhentian di beberapa stasiun,
diantaranya adalah Stasiun Jatinegara, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Purwokerto, Stasiun
Gombong, Stasiun Karanganyar, Stasiun Kebumen, Stasiun Kutoarjo, dan Stasiun Wates.
Dalam satu kali perjalanan, umumnya kereta api ini terdiri atas sebuah lokomotif (CC201,
CC203, CC204, CC206), delapan kereta ekonomi, satu kereta makan dan pembangkit, serta
satu kereta pembangkit.
Kereta api Progo berangkat pukul 14.45 untuk rute Lempuyangan-Pasar Senen dan pukul 22.20
untuk rute Pasar Senen-Lempuyangan. Setiap perjalannnya, kurang lebih menempuh waktu 8-9
jam. Kereta api Progo mampu membawa penumpang harian dengan jumlah hingga 1.692
penumpang per hari. Sebagai kereta api kelas ekonomi AC non PSO, kereta api Progo memiliki
fasilitas dan pelayanan yang lengkap mulai dari 106 tempat duduk disusun 3-2 saling berhadapan,
fasilitas makanan berbayar, toilet, bagasi, colokan listrik, alat pemadam api ringan, palu pemecah
kaca, rem darurat serta pendingin udara (AC).