Kereta api Pasundan adalah sebuah kereta api kelas ekonomi AC PSO yang dimiliki dan
dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan rute Bandung Kiaracondong-
Surabaya Gubeng melewati Stasiun Lempuyangan (Yogyakarta). Kereta api ini pertama kali
diresmikan pada musim mudik lebaran tahun 1997 untuk mendampingi kereta api Badrasurya
(Bandung Raya Surabaya) yang sudah beroperasi sejak tahun 1970-an. Kereta api Badrasurya
merupakan kereta kelas ekonomi yang berangkat dari stasiun Bandung. Karena pemberlakuan
kebijakan penyerdehanaan layanan oleh Perumka, kereta api Badrasurya berhenti beroperasi
dan diganti dengan kereta api Pasundan.
Nama Pasundan diambil dari julukan dari budaya Jawa Barat, yang merupakan kearifan lokal
khas Sunda. Dengan adanya nama Pasundan, diharapkan akan menjadi kebanggan tersendiri
bagi penumpang yang menaikinya. Dalam satu kali perjalanan, kereta api ini terdiri dari sebuah
lokomotif (CC203,CC201), enam sampai tujuh kereta ekonomi, satu kereta makan dan
pembangkit, dan satu kereta bagasi.
Sepanjang rute perjalanan, kereta api ini melakukan pemberhentian di beberapa stasiun,
diantaranya adalah Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Wonokromo, Stasiun Mojokerto, Stasiun
Jombang, Stasiun Nganjuk, Stasiun Caruban, Stasiun Madiun, Stasiun Walikukun, Stasiun
Sragen, Stasiun Purwosari, Stasiun Klaten, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Wates, Stasiun
Kutoarjo, Stasiun Gombong, Stasiun Maos, Stasiun Sidareja, Stasiun Banjar, Stasiun Ciamis,
Stasiun Cipeundeuy, Stasiun Cibatu, dan Stasiun Bandung Kiaracondong dan sebaliknya.
Perihal tarif, kereta api ini memiliki tarif datar alias flat seharga Rp. 94.000. Dengan tarif yang
terjangkau ini, penumpang sudah bisa merasakan pelayanan kereta api kelas ekonomi AC PSO
yang memiliki detail fasilitas sebagai berikut. Tempat duduk berjumlah 106 buah disusun 3-2
saling berhadapan, fasilitas makanan berbayar, toilet, bagasi, colokan listrik, alat pemadam api
ringan, palu pemecah kaca, rem darurat serta pendingin udara (AC).